TM5Labor : Bentuk Ellipsoida Bumi Dan Perbedaan Gaya Gravitasi 2 Benda
BENTUK ELLIPSOIDA BUMI DAN
PERBEDAAN GAYA GRAVITASI 2 BENDA
Di Buat Oleh :
UTARI PRISMA DEWI (RSA1C316008)
Dosen Pengampu :
NOVA SUSANTI, S.Pd, M.Si
PRODI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik.
Sederhana! Gaya ini dihasilkan oleh tiap benda di jagat raya. Meskipun tidak
terlihat, dan tidak kita rasakan, namun di antara benda-benda yang ada di
sekitar kita terdapat gaya tarik-menarik. Karena dihasilkan dari setiap materi,
maka gravitasi juga disebut sebagai gaya universal. Besarnya gravitasi
berbanding lurus dengan massa dua benda yang terlibat dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak dua benda tersebut. Berarti, semakin besar massa dan
semakin kecil jarak, maka gaya gravitasi yang dihasilkan juga semakin
besar.
Lalu, mengapa kita tidak bisa
merasakan gravitasi dengan objek lain di sekitar kita? Ingat bahwa kita juga
berada dalam gaya gravitasi bumi. Massa bumi berkali-kali lipat lebih besar
dibanding massa kita dan massa benda lain yang ada di bumi. Begitu besarnya
pengaruh gravitasi bumi terhadap tubuh kita, sehingga kita tidak merasakan
gaya-gaya lain di sekitar kita yang tentunya jauh lebih lemah. Gravitasi yang
paling kita rasakan pengaruhnya adalah gravitasi bumi. Tanpanya, kaki kita
tidak akan menjejak ke tanah, tidak akan ada udara di atmosfer bumi dan air
akan melayang-layang sampai akhirnya menguap.
Sejak pertama kali ditemukan, hingga
saat ini keberadaan gravitasi masih menjadi misteri terutama bagi para ilmuwan
yang meneliti gaya ini. Mengapa kita percaya bahwa di antara dua benda terdapat
gaya tarik-menarik yang tidak terlihat dan tidak kita rasakan?Setidaknya ada 3
ilmuwan dari sebelum masehi hingga abad ke-20 yang telah berusaha merumuskan
teori untuk menjelaskan dengan tepat fenomena gravitasi yang ada di jagat raya
ini.
Bentuk geoid yang tidak beraturan sangat tidak memungkinkan kita untuk
melakukan perhitungan matematis. Karena itu, sebagai
representasi matematis dari bentuk fisik Bumi, maka digunakanlah
ellipsoid. Ellipsoid adalah ellips yang diputar pada sumbu pendeknya. Perbedaan
antara geoid dan ellipsoid tidak lebih dari 200 m. Sesuai dengan teori Newton,
bahwa gaya sentrifugal menyebabkan Bumi mengalamai pemampatan, jari-jari kutub
pada ellipsoid lebih pendek daripada jari-jari ekuatornya
1.1
Rumusan Masalah
1. apa
yang dimaksud dengan geometri bumi ?
2.
bagaimana sejarah teori penggambaran bentuk bumi ?
3.
apa yang di maksud dengan ellipsoida ?
4.
bagaimana peranan ellipsoida ?
5. bagaimana sistem koordinat ellipsoida
?
6. apa
yang di maksud dengan gaya gravitasi 2 benda ?
7.
bagaiman pengaruh gravitasi
terhadap bumi ?
8. bagaimana perhitungan konstanta gravitasi universal (g) ?
9. apa
persamaan dari gaya gravitasi 2 benda ?
10. apa
perbedaan dari gaya gravitasi 2 benda ?
1.3
tujuan penulisan
1.
untuk mengetahui
apa yang dimaksud dengan geometri bumi ?
2.
untuk mengetahui
bagaimana sejarah teori penggambaran bentuk
bumi ?
3.
untuk mengetahui
apa yang di maksud dengan ellipsoida ?
4.
untuk mengetahui
bagaimana peranan ellipsoida ?
5.
untuk mengetahui bagaimana sistem
koordinat ellipsoida ?
6.
untuk mengetahui apa
yang di maksud dengan gaya gravitasi 2 benda ?
7.
untuk mengetahui bagaiman pengaruh gravitasi terhadap bumi ?
8.
untuk mengetahui bagaimana perhitungan konstanta gravitasi universal (g) ?
9.
untuk mengetahui
apa persamaan dari gaya gravitasi 2 benda ?
10. untuk
mengetahui apa perbedaan dari gaya gravitasi 2
benda ?
1.4
Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, sebagai sarana
menambah pengetahuan mengenai dunia politik khususnya tentang geopolitik
2. Bagi pembaca, sebagai sumber
pengetahuan mengenai dunia politik selain buku-buku pelajaran lainnya
3. Sebagai gambaran dan acuan agar
dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan makalah pada waktu yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Teori dasar geometri bumi
2.1.1 Definisi Geometri Bumi
Geometri
(
Greek; geo = bumi, metria= ukuran) adalah
sebagian dari ilmu matematika yang mengambil persoalan mengenai ukuran, bentuk,
dan kedudukan serta sifat ruang. Geometri adalah salah satu dari ilmu yang
tertua. Awal mulanya sebuah badan pengetahuan praktikal yang mengambil berat
dengan jarak, luas dan volume, tetapi pada abad ke-3 geometri mengalami
kemajuan yaitu tentang bentuk aksiometik oleh Euclid, yang hasilnya berpengaruh
untuk beberapa abad berikutnya.
Geometri merupakan salah satu cabang dalam ilmu matematika.
Ilmu Geometri secara harfiah berarti pengukuran tentang bumi, yakni ilmu yang
mempelajari hubungan di dalam ruang. Sejatinya, ilmu geometri sudah dipelajari
peradaban Mesir Kuno, masyarakat Lembah Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban
kuno ini diketahui memiliki keahlian dalam drainase rawa, irigasi, pengendalian
banjir dan pendirian bangunan-bagunan besar. Kebanyakan geometri Mesir kuno dan
Babilonia terbatas hanya pada perhitungan panjang segmen-segmen garis, luas,
dan volume.
2.1.2 Sejarah Teori Penggambaran Bentuk Bumi
Manusia memiliki
persepsi yang terus berkembang terus menerus tentang penggambaran bentuk Bumi.
Penggambarannya antara lain :
1. Batok
Kura – Kura (Geoterapinisme) (mitos sebelum 1000
SM) Mitos The Great Turtle pertama
kali dibawa ke perhatian public pada abad ke 17,setelah seorang pria yang bernama
Jasper Danckaerts mengetahui hal itu dari beberapa suku penduduk asli Amerika
yang menemuinya. Penduduk asli Amerika, bagaimanapun, bukanlah satu-satunya
orang yang percaya bahwa dunia beristirahat di cangkang kura-kura raksasa,
sebagai mitos ini juga lazim dalam budaya Cina dan India. Jasper mengatakan
bahwa gempa yang terjadi diakibatkan mood kura – kura yang sedang tidak
baik.
2. Cakram
datar (setelah 1000 SM) Teori
ini pernah dipercaya sampai abad 17, teori ini mengatakan bahwa bumi itu
bentuknya rata seperti sebuah piringan (disk). Teori ini dipercaya hingga para
matematis Yunani dan orang – orang Eropa mempercayai bumi itu bulat.
Miskonsepsi ini juga pernah dipercaya oleh Christopher Columbus (Penemu Benua
Amerika), hingga pelayarannya memecahkan kepercayaanya sendiri. Oleh karena itu
pelayarannya juga disebut sebagai “Myth of the Flat Earth”. Pada tahun 1956,
sebuah perkumpulan Flat Earth Society yang mendukung teori ini dibuat.Bahkan
pada tahun 1980, walaupun sudah ada bukti yang mengatakan bahwa bumi itu
berbentuk menyerupai bola, salah satu orang dari perkumpulan ini yang bernama
Charles Johnson mempublikasikan bahwa ia percaya bumi itu rata. Hal ini ia
dapatkan dari melihat permukaan air danau yang rata, ia mengatakan jika bumi
itu bulat maka setidaknya akan ada lengkungan (curvature) pada badan air.
3. Hollow
Earth Theory Teori ini dicetuskan oleh John
Symmes, seorang mantan kapten Tentara
Amerika pada perang tahun 1812. Ia mempercaya bahwa dunia ini mempunyai sebuah
cangkang yang setebal 800 mil, dengan pembukaan pada kedua kutub dan beberapa
lapisan dalam yang terdiri dari cengkungan-cengkungan. Cengkungan inilah
tempat kita dan para hewan tinggal. Jika membayangkan melihat bintang
di malam hari, kita tentu juga akan melihat kegelapan pekat malam hari bukan?
Dengan hal itu, John Symmes mengatakan bahwa apa yang kita lihat sebenarnya
adalah pusat dari Bumi atau Dunia kita ini.
4. Bola
Bumi (580 SM) Bentuk
bumi bundar baru berkembang di Barat pada abad ke-16 M. Adalah Nicoulas
Copernicus yang mencetuskannya. Di tengah kekuasaan Gereja yang dominan,
Copernicus yang lahir di Polandia melawan arus dengan menyatakan bahwa seluruh
alam semesta merupakan bola. Sejarah Barat kemudian mengklaim bahwa
Copernicus-lah ilmuwan pertama yang menggulirkan teori bumi bulat. Klaim Barat
selama berabad-abad itu akhirnya telah terpatahkan. Sejarah kemudian mencatat
bahwa para sarjana Islam-lah yang mencetuskan teori bentuk bumi itu. Para
sejarawan bahkan memiliki bukti bahwa Copernicus banyak terpengaruh oleh hasil
pemikiran ilmuwan Islam. Para sejarawan sains sejak tahun 1950-an mengkaji
hubungan Copernicus dengan pemikiran ilmuwan Muslim dari abad ke-11 M hingga 15
M. Hasil penelitian yang dilakukan Edward S Kennedy dari American University of
Beirut menemukan adanya kesamaan antara matematika yang digunakan Copernicus
untuk mengembangkan teorinya dengan matematika yang digunakan para astronom
Islam dua atau tiga abad sebelumnya. Copernicus ternyata banyak terpengaruh
oleh astronom
Teori
bentuk bumi bundar seperti bola juga dinyatakan geografer dan kartografer
(pembuat peta) Muslim dari abad ke-12 M: Abu Abdullah Muhammad Ibnu Al Idrisi
Ashsharif. Pada tahun 1154 M, Al Idrisi ilmuwan dari Cordobasecara gemilang
sukses membuat peta bola bumi alias globe dari perak. Bola bumi yang
diciptakannya itu memiliki berat sekitar 400 kilogram. Pada globe itu, Al
Idrisi menggambarkan enam benua yang dilengkapi jalur perdagang an, danau,
sungai, kota-kota utama, daratan, serta gunung-gunung. Tak cuma itu, globe yang
dibuatnya itu juga sudah memuat informasi mengenai jarak, panjang, dan tinggi
secara tepat.
Guna
melengkapi bola bumi yang dirancangnya, Al Idrisi pun menulis buku berjudul Al
Kitab Al Rujari atau Buku Roger yang didedikasikan untuk sang raja. Penjelajah
asal Spanyol, Cristhoper Columbus, kemudian membuktikan
kebenaran teori yang diungkapkan Al Idrisi. Berbekal peta yang dibuat Al
Idrisi, Columbus mengelilingi bumi dan menemukan Benua Amerika yang disebutnya
sebagai ‘dunia baru’. Padahal, bagi para penjelajah Muslim, benua itu bukanlah
dunia baru karena telah disinggahinya beberapa abad sebelum Columbus.
Dalam
ekspedisi yang dilakukannya itu, Columbus meyakini bahwa bentuk bumi adalah
bulat. Secara resmi, para sarjana Muslim telah mengeluarkan kesepakatan bersama
dalam bentuk ijmak tentang bentuk bumi bundar. Teori bentuk bumi bulat diyakini
oleh Ibnu Hazm (wafat 1069 M), Ibnu Al Jawi (wafat 1200 M), dan Ibnu Taimiyah.
5. Bidang Nivo (
Geoid ) Konsep geoid pertama kali digagas oleh C.F. Gauss. Geoid adalah bidang
ekipotensial gaya berat Bumi yang
menyinggung muka laut. Namun permukaan laut tidaklah stabil dan banyak dipengaruhi
oleh angin, cuaca, dan lain-lain. Karena itu digunakanlah muka laut rata-rata
(Mean Sea Level, MSL) sebagai pendekatan dari geoid.
6. Ellipsoid
Bumi Bentuk geoid yang tidak beraturan tidak memungkinkan kita untuk melakukan
perhitungan matematis. Karena itu, sebagai
representasi matematis dari bentuk fisik Bumi, digunakanlah ellipsoid.
Ellipsoid adalah ellips yang diputar pada sumbu pendeknya.
Penggambaran
Bumi menurut penggunaannya :
1. Datar
(flat earth) : Digunakan pada ilmu ukur tanah (plane surveying). Untuk cakupan
wilayah yang relatif kecil, bentuk Bumi masih dapat dimodelkan sebagai bidang
datar.
2. Bola
(spherical earth) : Sering dipakai pada pembuatan peta Bumi skala kecil
(atlas). Dapat pula digunakan pada hitungan penentuan posisi untuk cakupan
wilayah yang relatif kecil tetapi efek kelengkungan Bumi sudah tidak dapat
diabaikan lagi (bumi sebagai bola).
3. Elips
(spheroid earth) : Dipakai untuk pemetaan skala besar yang bersifat nasional.
4. Bidang
nivo : Contohnya geoid, MSL, chart datum, dan lain-lain.
Dalam
pandangan kuno , awalnya bentuk bumi dianggap datar, yakni sebuah hamparan yang
sangat luas dan berbentuk seperti piringan serta mrnjadi pusat alam semesta.
Ilmuan pertama yang menyatakan bahwa bentuk bumi bukanlah pipih, melainkan
bulat adalah phytagoras (495 SM), yang kemudian di dukung oleh aristoteles (340
SM) dan Archimedes (240 SM). Pendapatan tersebut didasarkan pengamatan bayangan
bumi yang berbentuk lingkaran pada saat gerhana bulan, dan pengamatan pada
kapal yang meninggalkan pantai seakan-akan tenggelam ke bawah garis horison. Secara umum bentuk Bumi mendekati bola dengan
jari-jari sekitar 6378 KM. Namun apabila diperhatikan lebih detail, maka bentuk
Bumi pada prinsipnya berupa Elipsoid yang tidak teratur.
Pada bumi bekerja 2 buah tenaga yang ikut mempengaruhi bentuk bumi, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi, dan cenderung bersifat membangun. Contohnya yaitu adanya gunung dan perbukitan. Sedangkan tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi , dan cenderung bersifat merusak.
2.1.3
Bentu
elipsoida bumi
a.
Pengertian
ellipsoida
Bentuk geoid yang tidak beraturan sangat tidak
memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan matematis. Karena
itu, sebagai representasi matematis dari bentuk fisik Bumi, maka digunakanlah
ellipsoid. Ellipsoid adalah ellips yang diputar pada sumbu pendeknya. Perbedaan
antara geoid dan ellipsoid tidak lebih dari 200 m. Sesuai dengan teori Newton,
bahwa gaya sentrifugal menyebabkan Bumi mengalamai pemampatan, jari-jari kutub
pada ellipsoid lebih pendek daripada jari-jari ekuatornya.
2.1.4
Peranan elipsoida
Di dalam bidang geodesi ataupun pengukuran dan
pemetaan permukaan bumi dikenal bidang geoid dan ellipsoida yang merupakan
bentuk bumi dalam pengertian fisik dan pengertian geometrik. Geoid adalah
bidang nivo (level surface) atau bidang ekuipotensial gaya berat yang terletak
pada ketinggian muka air rata-rata. Arah gaya berat di setiap titik pada geoid
adalah tegak lurus. Karena arah-arah gaya berat menuju pusat bumi, bidang geoid
merupakan permukaan tertutup yang melingkupi bumi dan bentuknya tidak teratur.
Secara teoritis, permukaan geoid pada umumnya tidak berhimpit dengan muka air
laut rata-rata, karena penyimpangannya relatif kecil, maka secara praktis,
geoid berhimpit dengan miuka air laut rata-rata. Dalam praktik geodesi, geoid
digunakan sebagai referens ketinggian.
Namun karena bidang geoid bentuknya tidak teratur
maka bidang geoid tidak dapat digunakan untuk keperluan hitungan-hitungan
geodesi terkait dengan bentuk bumi. Diperlukan suatu model bidang lain yang
dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pokok geodesi dengan mudah. Untuk
itu digunakan model ellipsoid sebagai pengganti geoid secara geometrik.
Ellipsoida yang mempunyai bentuk dan ukuran mendekati geoid menyatakan bentuk
bumi dalam arti geometrik/matematik, dimana pusat ellipsoida didefinisikan
berhimpit dengan sumbu rotasi bumi. Dalam praktik geodesi, bidang ellpsoida
merupakan bidang referensi hitungan di dalam rangka penentuan koordinat titik
dipermukaan bumi, serta bidang perantara di dalam proses pemetaan. Beberapa
jenis model ellipsoid yang ada , seperti ditunjukan pada table berikut :
Salah satu tugas
geodesi geometris adalah menentukan koordinat titik-titik, jarak dan arah di
permukaan bumi untuk berbagai keperluan praktis maupun ilmiah. Untuk itu,
diperlukan adanya suatu perhitungan matematis. Permukaan bumi fisik merupakan
permukaan yang sangat tidak teratur. Oleh karena itu, permukaan ini tidak dapat
digunakan sebagai bidang hitungan geodesi. Untuk kebutuhan hitungan-hitungan
geodesi, maka permukaan fisik bumi diganti dengan permukaan yang teratur dengan
bentuk dan ukuran yang mendekati bumi. Permukaan yang dipilih adalah bidang
permukaan yang mendekati bentuk dan ukuran geoid. Seperti telah disinggung di
muka, geoid memiliki bentuk yang sangat mendekati ellips putar dengan sumbu
pendek sebagai sumbu putar yang berimpit dengan sumbu putar bumi. Ellipsoid ini
kemudian disebut sebagai ellipsoid referensi (permukaan referensi geometrik).
Ellipsoid referensi
biasanya didefinisikan oleh nilai-nilai jari-jari ekuator (a) dan pegepengan
(f) ellips putarnya. Sedangkan parameter-parameter seperti setengah sumbu
pendek (b), eksentrisitas (e), dan lainnya dapat dihitung (atau diturunkan)
dengan menggunakan ke dua nilai parameter pertama di atas. Dengan memperhatikan
kondisi-kondisi fisik permukaan (bentuk geoid) beserta faktor lainnya, tidak
semua negara di dunia menggunakan ellipsoid yang sama. Karena itu, banyak
dijumpai ellipsoid referensi. Jika ellipsoid referensi yang digunakan dipilih
berdasarkan kesesuaiannya (sedekat mungkin) dengan bentuk geoid lokalnya
(relatif tidak luas), maka ellipsoid referensi tersebut dapat disebut juga
sebagai ellipsoid lokal. Jika ellipsoid referensi yang digunakan sesuai dengan
bentuk geoid untuk daerah yang relatif luas (tingkat regional), maka ellipsoid
referensi tersebut juga dikenal sebagai ellipsoid regional. Sedangkan jika
ellipsoid referensi yang dipilih sesuai (mendekati) dengan bentuk geoid untuk
keseluruhan permukaan bumi, maka ellipsoidnya juga disebut sebagai ellipsoid
global. Sebagai contoh, Indonesia pada 1860 menggunakan ellipsoid Bessel 1841
(a = 6 377 397; 1/f = 299.15). tetapi sejak 1971 Indonesia juga menggunakan
ellipsoid GRS-67 (a = 6 378 160; 1/f = 298.247) yang kemudian disebut sebagai
Speroid Nasional Indonesia (SNI). Sebagaimana telah disinggung sebelumnya,
untuk pekerjaan praktis geodesi, baik bidang datar maupun permukaan bola masih
dapat digunakan. Sebagai contoh, untuk pekerjaan geodesi yang dilakukan di
dalam wilayah seluas maksumal 100 km2 permukaan ellipsoid dapat dianggap
sebagai permukaan bola. Sedangkan bila pekerjaan tersebut dilakukan di dalam
wilayah seluas maksimal 55 km2, permukaan ellipsoid bersangkutan dapat dianggap
sebagai bidang datar. Dengan demikian, baik permukaan bola maupun bidang datar
ini dapat pula disebut sebagai bidang referensi.
2.1.6 Gaya gravitasi 2 benda
Gaya gravitasi merupakan interaksi
antara 2 buah benda bermassa tertentu yang saling menarik satu sama lain.
Antara planet dengan matahari mempunyai interaksi saling tarik menarik sehingga
planet tetap berada pada lintasannyya. Jika tidak ada gaya tarik dari matahari
maka planet akan terlempar dari lintasnnya. Menurut Newton, Gaya gravitasi
antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang berbanding lurus dengan
massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda
tersebut.
Teknik pengukuran untuk mendapatkan dimensi bumi yang berbentuk elipsoid
tersebut dilakukan dengan kombinasi pengukuran astronomi dan pengukuran
triangulasi. Pengukuran astronimi adalah pengukuran untuk mendapatkan posisi di
bumi berdasarkan pengamatan benda langit (umumnya benda langit yang digunakan
adalah bintang). Teknik triangulasi adalah teknik pengukuran di permukaan bumi
dengan menggunakan jaring-jaring segitiga untuk mendapatkan koordinat titik-titik
sudut.
Dalam
pengukuran triangulasi ini di ukur seluruh susdut setiap segitiga. Pengukuran
jarak hanya di lakukan pada garis basis, umumnya pada awal dan akhir jaringan.
Garis basis adalah garis di daerah relatif datar yang diukur jaraknya dengan
sangat teliti. Melalui pengukuran sudut dan jarak ini dikombinasikan dengan
pengukuran secara astronomi dapat ditentukan
kordinat titik-titik sudut jaring-jaring tersebut. Titik-titik sudut
triangulasi umumnya adalah tugu-tugu yang di pasang di puncak gunung atau
bukit. Pengukuran sudut lebih diutamakan pada masa itu sebab alat pengukur
sudut teodolit yang digunakan telah mampu mengamati sudut arah yang relatif
jauh ( mampu berjarak berkilo-kilo meter), sedangkan alat pengukur jarak saat
itu masih sederhana sehingga sulit mengukur jarak jauh secara langsung.
2.1.7
Pengaruh Gravitasi Terhadap
Bumi
Semua benda di lama semesta ini
memiliki massa, sehingga juga memiliki gravitasi. Selain memiliki gravitasi,
juga memiliki medan gravitasi yang saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Contohnya pengaruh gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan revolusi
bumi agar bumi tidak tertarik ke dalam matahari, begitu juga pengaruh gravitasi
bumi dan bulan, mengakibatkan bulan mengelilingi bumi.
1.
Pengaruh Gaya Gravitasi
Matahari dan Gravitasi Bumi
Nilai gravitasi matahari adalah
27.94 G (nilai G yang diakui sekarang = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
(kekuatan gravitasi bumi)), yaitu sekitar 28 kali kekuatan gravitasi bumi.
Dengan percepatan gravitasi permukaan yaitu = 274.0 m/s2, dibanding kan bumi =
9.8 m/s2.
Pengaruh gaya gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan bumi berputar pada porosnya (berotasi) dan bumi mengelilingi matahari (berevolusi). Gravitasi matahari menarik bumi ke pusat matahari, sedang gaya gravitasi bumi tetap mempertahankan posisi bumi, sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari agar tidak tertarik ke pusat gravitasi matahari atau tetap berada pada orbitnya.
Pengaruh gaya gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan bumi berputar pada porosnya (berotasi) dan bumi mengelilingi matahari (berevolusi). Gravitasi matahari menarik bumi ke pusat matahari, sedang gaya gravitasi bumi tetap mempertahankan posisi bumi, sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari agar tidak tertarik ke pusat gravitasi matahari atau tetap berada pada orbitnya.
2.
Pengaruh Gaya Gravitasi Bumi
dan Gravitasi Bulan
Nilai gravitasi bulan adalah 17% G (1
G = kekuatan gravitasi bumi), yaitu sekitar 0,17 kali kekuatan gravitasi
bumi. Dengan percepatan gravitasi permukaan yaitu = 1,6 m/s2, dibanding kan
bumi = 9.8 m/s2.Gravitasi bumi menarik bulan ke pusat bumi, sedang gaya
gravitasi bulan tetap mempertahankan posisi bulan, sehingga menghasilkan gaya
sentrifugal yang membuat bulan berputar pada porosnya dan mengelilingi bumi
agar tidak tertarik ke pusat gravitasi bumi atau tetap berada pada orbitnya.
Pengaruh gaya gravitasi bumi dan
bulan adalah pasang-surut air laut. Gaya gravitasi bulan menarik air laut ke
arah bulan sehingga memengaruhi ketinggian ombak dan permukaan laut. Karena
bulan mengitari bumi, maka akan ada saat di mana satu sisi dari bumi lebih
dekat dengan bulan. Bagian yang dekat dengan bulan inilah yang akan mengalami
air laut pasang, sedangkan bagian lainnya yang tidak dekat dengan bulan
mengalami air laut surut. Pasang-surut air laut juga berkaitan dengan fase
bulan. Biasanya, air laut akan mengalami pasang tinggi pada saat bulan purnama.
Selain itu juga, pengaruh gaya gravitasi bumi dan bulan adalah menjauhnya bulan
dari bumi sekitar 3,8 cm tiap tahun.
2.1.8
Konstanta gravitasi universal (G)
Bentuk proporsionalitas hukum gravitasi universal dapat dinyatakan sebagai suatu persamaan
yang tepat ketika diberikan konstanta
G. G disebut konstanta gravitasi universal. Sehingga dapat ditulis menjadi:
Dengan kata lain, bahwa gaya gravitasi antara dua benda diperoleh dengan cara mengalikan massa-masanya,
membagi dengan kuadrat jarak antara kedua pusat benda, dan kemudian mengalikan hasil ini dengan G. Besarnya konstanta G identik dengan besarnya gaya antara sepasang benda bermassa 1 kg yang terpisah pada jarak 1 meter
yaitu sebesar
0,0000000000667 Newton. Ini menunjukkan gaya yang sangat lemah.
Seorang ahli fisika Inggris, Henry Cavendish, pertama kali mengukur G lama setelah waktu Newton
di abad kedelapanbelas.
Dia memperoleh dengan cara mengukur gaya lemah antara dua masa menggunakan keseimbangan momen gaya.
Metode sederhana ini kemudian dikembangkan oleh Philipp
von Jolly. Labu bulat dari merkuri di ikatkan pada salah satu lengan timbangan. Setelah timbangan seimbang, bola 6-ton di simpan di bawah labu merkuri.
Gaya gravitasi antara kedua benda sama dengan berat beban diperlukan pada ujung timbangan untuk mengembalikan keseimbangan.
Nilai dari G menunjukkan bahwa kekuatan gaya gravitasi sangat lemah. Ini adalah yang paling lemah dari empat gaya fundamental yang dikenal saat ini. (Tiga
yang lainnya adalah satu gaya elektromagnetik dan dua gaya inti). Gaya gravitasi hanya dirasakan ketika melibatkan massa Bumi. Jika anda berdiri di
atas sebuah kapal besar, gaya tarik-menarik antara anda dan kapal terlalu lemah untuk pengukuran biasa. Gaya
tarik-menarik antara
anda dan Bumi, dapat diukur dan itulah berat anda. Ini adalah berat badan anda. Berat badan anda tidak hanya bergantung pada massa anda, tetapi juga pada jarak dari pusat bumi. Di bagian atas gunung,
massa anda adalah sama seperti tempat lain, tapi berat badan anda sedikit lebih kecil dari pada di
permukaan tanah. Itu karena jaraknya dari pusat bumi lebih besar.
Pada abad ke delapanbelas, ketika G pertama kali diukur, orang di seluruh dunia gempar dengan penemuan tersebut. Surat kabar di mana-mana mengumumkan penemuan mengukur massa bumi. Menariknya, rumus Newton mampu mengukur massa
total bumi, semua lautan, pegunungan, dan bagian dalam bumi. G dan massa Bumi dapat diukur sementara sebagian besar permukaan bumi masih belum ditemukan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Gaya gravitasi
merupakan interaksi antara 2 buah benda bermassa tertentu yang saling menarik
satu sama lain. Antara planet dengan matahari mempunyai interaksi saling tarik
menarik sehingga planet tetap berada pada lintasannyya. Jika tidak ada gaya
tarik dari matahari maka planet akan terlempar dari lintasnnya. Menurut Newton,
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang berbanding
lurus dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara benda tersebut.
Ellipsoid adalah ellips yang diputar
pada sumbu pendeknya. Perbedaan antara geoid dan ellipsoid tidak lebih dari 200
m. Sesuai dengan teori Newton, bahwa gaya sentrifugal menyebabkan Bumi
mengalamai pemampatan, jari-jari kutub pada ellipsoid lebih pendek daripada
jari-jari ekuatornya.
B. SARAN
Smoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua , kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan , oleh karena itu kami mohon kritik dan sarannya, agar kami bisa
membuat makalah lebih baik untuk kedepannya
DAFTAR
PUSTAKA
Tjaksyono,
Bayong, 2009 Ilmu Kebumian dan
Antariksa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wadiyatmoko,
K.2004.Geografi .Jakarta:Erlangga
Maskoeri
Jasin,Drs, (1986), Ilmu Alamiah Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.
Saukah,
Ali, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM
Press.
Young
and freedman. 1994.Fisika Universitas,jakarta:Erlangga
sangat menambah pengetahuan infonya kak
BalasHapussurat waqiah