TM4Labor : Teropong
TEROPONG
Di Buat Untuk Tugas
FISIKA DASAR II
Di Buat Oleh :
UTARI PRISMA DEWI
(RSA1C316008)
Dosen Pengampu :
Drs. MENZA HENDRI, M.Pd
PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Widagdo,
(1985) menyatakan dengan sebuah teleskop kita dapat melihat benda-benda yang
jauh seklai yang tidak dapat dilihatnya dengan mata telanjang. Bayangan sejati yang dibentuk oleh obyektif jauh lebih
kecil daripada bendanya, tetapi karena telah disekatkan pada yang mengamatinya,
maka dapat diselidiki melalui okuler yang bekerja sebagai lup. Anonimus (2009)
Teleskop merupakan alat paling pentng dalam pengamatan astronomi.
Teropong
atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda yang
sangat jauh. Meskipun sudah digunakan sejak abad ke-17 namun sampai sekarang
tidak seorang pun yakin siapa yang pertama kali menemukan teropong. Pada tanggal 2 Oktober 1608, Hans Lippershey pernah
mencoba mempatenkan teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai.
Kemudian pada tahun 1609, Galileo membuat teleskop dengan menyalin dan
mengembangkan teropong ciptaan Hans Lippershey, yang sekarang dikenal dengan
sebutan Teropong Panggung.
Galileo
membuat teleskop pertamanya pada tahun 1609 setelah mendengar adanya instrumen
teleskop dari Belanda. Teleskop Belanda pertama tercatat ditemukan pada tahun
1604, tetapi ada referensi yang menunjukkan bahwa teleskop ini mungkin tiruan
dari teleskop Italia yang dibuat pada tahun 1590. Kepler memberikan deskripsi
dari teleskop Keplerian yang dinamakan sesuai namanya karena dialah yang
pertama kali mendeskripsikannya walaupun ia tidak membuatnya.
Karena
teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan
bentuk penampakan venus, seperti Venus Sabit atau venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan
oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1929-1695) yang menemukan Titan,
satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan
teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangna perhitungan gerak benda-benda
langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler dengan Hukum
Kepler, dan puncaknya, Sir Isaac Newton dengan hukum gravitasi. Dengan dua
teori inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Teropong?
2.
Apa kegunaan Teropong?
3.
Ada berapa macam jenis Teropong?
4.
Bagaimana cara kerja Teropong?
1.3.
Tujuan
1.
Mengetahui apa itu teropong
2.
Mengetahui kegunaan teropong
3.
Mengetahui jenis-jenis teropong
4.
Mengetahui cara kerja dari
masing-masing teropong
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Teropong atau Teleskop
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia
untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo
Galilei dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih
tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata biasa.
Karena
teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan
bentuk penampakan Venus seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan
oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan,
satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan
teleskop Juga diimbangi pula dengan perkembangna perhitungan gerak benda-benda
langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler dengan Hukum
Kepler, dan puncaknya, Sir Isaac Newton dengan hukum gravitasi. Dengan dua
teori inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit.
2.2 Pengertian Teropong atau
Teleskop
Teropong
atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda yang
sangat jauh seperti gunung dan bintang agar lebih tampak lebih dekat dan jelas.
Teropong dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : Teropong
Bias, yang terdiri dari beberapa lensa dan bekerja berdasarkan pembiasan cahaya dan Teropong Pantul, yang terdiri dari beberapa
cermin dan lensa
2.2.1 Teropong Bias
Teropong Bias terdiri atas beberapa
lensa dan bekerja berdasarkan pembiasan cahaya. Teropong bias menggunakan lensa
sebagai obyektif untuk membiaskan cahaya.
Ada beberapa macam teropong, diantaranya:
1. Teropong Bintang atau
Teropong Astronomi
Teropong Bintang atau Teropong
Astronomi adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda luar angkasa
seperti bulan, bintang, komet, dan lain sebagainya. Sifat bayangannya adalah
maya, terbalik, dan diperbesar. Teropong bintang menggunakan dua lensa positif
masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan
mikroskop, pada teropong jarak fokus lensa obyektif lebih besar daripada jarak
fokus lensa okuler. Benda-benda yang diamati sangatlah jauh sekali. Oleh karena
itu, sinar-sinar datang ke lensa objektif dapat dianggap sejajar. Karena
sejajar, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif terletak di fokus lensa
objektif.
2. Teropong Bumi (Teropong Medan atau Teropong Yojana)
Teropong Bumi adalah alat yang
digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda jauh yang ada di permukaan
bumi. Teropong Bumi menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda
semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang
disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga
hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini
disebut lensa pembalik. Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya
sebelum melwati lensa okuler. Adanya lensa pembalik tidak memperngaruhi
perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar sesuai
perbesarannya.
3. Teropong Panggung atau
Teropong Galilei
Teropong
Panggung atau Teropong Galilei pertama kali dibuat oleh Galileo Galilei. Oleh
karena itu, teropong panggung juga dinamakan teropong Galilei. Selain itu,
teropong panggung juga dinamakan teropong Belanda atau teropong Tonil serta
disebut juga dengan teropong sandiwara. Dinamakan teropong sandiwara karena
teropong ini banyak digunakan untuk melihat sandiwara atau teater. Teropong ini
menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua
buah lensa, yaitu lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif
sebagai lensa okuler.
4. Teropong Prisma atau
Teropong Binokuler
Teropong
Prisma atau Teropong Binokuler adalah teropong yang berfungsi untuk melihat
benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas. Teropong prisma
terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objekif dan lensa okuler)
dan dua pasang prisma kaca siku-siku sama kaki. Sepasang prisma yang diletakkan
berfungi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan dengan pemantulan
sempurna.
Bayangan
yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan
nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat
lensa okuler bayangan ini dibalik oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan
akhir yang dilihat adalah maya, tegak, dan diperbesar.
2.2.2
Teropong Pantul
Teropong
Pantul merupakan teropong bintang yang disusun dari bahan cermin cekung, cermin
datar dan lensa. Fungsi lensa obyektif diganti dengan cermin cekung. Perbesaran
bayangan pada teropong ini sama dengan teropong bintang bias. Dinamakan
teropong pantul karena sebagai objektif digunakan cermin cekung sebagai
pemantul cahaya. Pada teropong pantul cermin lebih digemari daripada lensa
untuk digunakan sebagai penggantilensa objektif, alasannya karena :
1.
Cermin lebih mudah dibuat dan murah
dibandingkan dengan lensa
2.
Cermin tidak mengalami aberasi
kromatik (penguraian warna) seperti lensa
3.
Cermin lebih ringan daripada lensa
yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
2.3 Cara
Kerja Teropong
2.3.1 Cara Kerja Teropong Bintang
Cara Kerja :
a. Mengkalibrasikan
antara lensa pembidik dengan lensa okuler.
b. Mengarahkan
lensa pembidik pada sasaran yang akan di bidik.
c. Setelah
Obyek terlihat, mengatur lensa okuler dengan cara memutar pengatur panjang
lensa okuler untuk mendapatkan obyek yang jelas.
Letak benda pada teropong bintang :
a. Di depan
lensa = Obyetif
b. Di belakang lensa = Okuler
Letak bayangan pada teropong bintang :
a. Di belakang
lensa = Obyektif
b. Di depan
lensa = Okuler
2.3.2 Cara
Kerja Teropong Bumi
Cara Kerja :
a. Lensa
Obyektof membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik, diperkecil, jatuh pada
Fob.
b. Bayangan
yang dibentuk jadi benda bagi lensa pembalik dan jatuh pada jarak 2f. Sehingga
terbentuk sifat bayangan yang nyata, terbalik, sama besar.
2.3.3 Cara
Kerja Teropong Panggung
Cara Kerja :
a. Sinar
sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik
fokus obyektif.
b. Bayangan
tersebut akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh Lensa
okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
2.3.4 Cara
Kerja Teropong Prisma
Cara Kerja :
a. Sinar masuk
melalui lensa obyektif (Depan)
b. Kemudian
mengalami pemantulan pada sebuah Prisma (Sinar berbalik arah tetapi pada
lintasan yang berbeda)
c. Sinar
mengenai sisi prisma yang lain, sehingga mengalami proses seperti proses b.
d. Sinar menuju
lensa okuler (dekat dengan mata).
2.3.5 Cara
Kerja Teropong Pantul
Cara Kerja :
a.
Teropong Pantul terdiri dari atas 1
cermin cekung besar, 1 cermin datar kecil yang diletakkan sedikit di depan
titik fokus cermin cekung dan 1 lensa cembung untuk mengamati benda.
b.
Teropong pantul membentuk bayangan
yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Maharta,(1987)
menyatakan bahwa teropong adalah alat optik untuk melihat benda jauh (Seperti
bintang, bulan) agar tampak dekat dan jelas. Pada dasarnya teropong terdiri
dari sebuah lensa obyektif dan sebuah lensa okuler. Benda di jauh tak hingga
bayangan yang dibentuk lensa obyektif berada di titik fokus lensa obyektif.
Untuk mata
tak berakomodasi, bayangan yang dibentuk lensa obyektif harus berada di titik
fokus lensa okuler sehingga Fob berhimpit dengan Fok. Karena pengamatan
benda-benda di angkasa dilakukan berjam-jam maka biasanya dilakukan dengan mata
tak berakomodasi.
Dengan
adanya makalah dapat disimpulkan bahwa Fungsi dari setiap teropong ialah sama
yaitu untuk melihat benda yang sangat jauh jaraknya dan tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Meskipun memiliki fungsi yang sama, masing-masing
teropong ini memiliki struktur prinsip
kerja yang berbeda-beda.
3.2.
Saran
Saya sebagai
penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi
penyajian materi maupun kesalahan dalam penulisannya, maka dari itu kami
sebagai penulis menerima kritik dan saran yang membangun. Agar terciptanya
kesempurnaan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket Fisika
Kelas X Kurikulum 2013.
Buku LKS Fisika Untuk
SMA/MA Kelas X Semester Genap.
keren kak makasih sudah sharing yah
BalasHapusberita international