TM3Labor : Gas Mulia
Gas Mulia
Sejarah gas mulia
Gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada
tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari
1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas
atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir
William Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang
sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba
mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi
nama argon.
Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi
Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana
matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa
garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland.
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers
memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon
ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua.
Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan
pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich
Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay
dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya
sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya (sampai
sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.
Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan
pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang
berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa
xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas
mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat
telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi
gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.
Asal usul nama
unsur gas mulia:
- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Argon → Argos (Yunani) : malas
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Kripton → Kriptos
(Yunani) : tersembunyi
- Xenon → Xenos (Yunani) : asin
- Xenon → Xenos (Yunani) : asin
- Radon →
Radium
Pengertian gas mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang
terdapat dalam golongan VIIIA (dalam sistem periodik terletak dalam kolom yang
paling kanan) yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian
ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas
mulia yaitu :
•
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak
berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada
seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan
titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam
bentuk gas kecuali dalam kondisi ekstrem
•
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas
mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas
kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu
neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan
tanda.
•
Argon adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Ar dan nomr atom 18. Gas mulia ke-3, di periode
8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon padat digunakan untuk
mempelajari senyawa yang tidak stabil .
•
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Kripton digunakan dalam
lampu yang menghasilkan temperatur warna yang tinggi dan lebih efisien
dibanding lampu dari unsur lain.
•
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia
Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak
berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya. Xenon diperoleh dari udara yang
dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu
berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh
ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom.
•
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan
beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang
paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8
hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru paru,
dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya
Unsur-unsur di atas disebut gas
mulia karena sifatnya yang sangat sukar bereaksi (inert). Gas-gas ini pun
sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering maka akan ditemukan
kandungan gas mulia sebagai berikut :
unsur
|
Volume di udara (%)
|
Helium(He)
|
0,00052%
|
Neon ( Ne )
|
0,00182 %
|
Argon ( Ar )
|
0,934 %
|
Kripton ( Kr )
|
0,00011 %
|
Xenon ( Xe )
|
0,000008 %
|
Radon ( Rn )
|
Radioaktif
|
Dari tebel dapat dilihat gas mulia yang paling banyak adalah Argon ( Ar ). Walaupun di bumi Helium bukan merupakan gas mulia yang paling banyak namun di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari dan bintang-bintang lainnya.
Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau
udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena
radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon
disebut juga sebagi gas jarang.
Hal yang menyebabkan gas mulia amat
stabil( sukar bereaksi) yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut adalah
konfigurasi elektron gas mulia :
He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
Menjadi Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Kestabilan gas mulia yang sangat tinggi juga
dapat dilihat pada titik didih dan titik lelehnya yang sangat rendah maka gaya
tairk menarik antar partikel gas mulia sangat kecil. Perbedaan titik leleh dan
titik didihnya juga sangat kecil, hal ini berarti daya tarik antar partikel
dalam fase cair hampir sama dengan daya tarik antar partikel dalam fase gas. Dari atas ke bawah jari-jari atom gas mulia makin
besar dan energi ionisasinya makin kecil. Hal ini mengakibatkan unsur gas mulia dari atas ke bawah semakin mudah melepas elektron sehingga kereaktifannya juga semakin bertambah.
Keberadaan
gas mulia di alam
Komposisi
Gas Mulia dalam udara kering
Sifatnya yang tidak reaktif ini menyebabkan gas
mulia ditemukan di alam sebagai atom tunggal atau monoatomik. Sumber utama gas
mulia adalah udara, kecuali untuk He dan Rn. He lebih banyak ditemukan di gas
alam, sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur radioaktif unsur
uranium dan peluruhan langsung radium. Jumlahnya yang sangat sedikit di
atmosfer atau di udara membuat gas mulia disebut juga dengan gas jarang.
Ekstraksi
Gas Mulia
Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik
kerena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya
menggunakan pemisahan secara fisis. Perkecualian adalah radon yang diperoleh
dari peluruhan unsur radioaktif.
1. Ekstraksi He dari gas alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2,
uap air, He, dan pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam,
digunakan proses pengembunan (liquefaction). Pada tahap awal, CO2¬ dan uap air
terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini karena pada proses pengembunan, CO2¬ dan
uap air dapat membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian,
gas alam diembunkan pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di
atas suhu pengembunan He. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran gas
yang mengandung 50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan
dengan proses antara lain:
·
Proses kriogenik (kriogenik artinya
menghasilkan dingin). Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan
cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran dilewatkan
melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He
yang sangat murni.
·
Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan
melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang secara selektif menyerap pengotor.
Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih.
2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan
Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan
udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian,
udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat.
Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas yang lebih
banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara
yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut
sangat rendah. Selanjutnya, Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan
menggunakan proses, antara lain:
·
Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2
dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia. O¬2 direaksikan dengan Cu
panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A, Xe, dan Kr) kemudian
akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada
kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air
diperoleh pada suhu sekitar -80 , sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih
tinggi.
Proses
distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.
Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2
paling rendah, maka N2 terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2¬
dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu dilewatkan melalui kolom distilasi
terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar dengan kemurnian
99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe
dan Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.rsenyawaan Gas Mulia
·
Gas mulia memiliki konfigurasi elektron
yang sudah stabil. Oleh karena itu, gas mulia cenderung sulit bereaksi atau
tidak reaktif.
Sumber gas mulia
Sumber
utama gas mulia adalah udara, kecuali untuk He dan Rn. He lebih banyak
ditemukan di gas alam, sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur
radioaktif unsur uranium dan peluruhan langsung radium. Jumlahnya yang sangat
sedikit di atmosfer atau di udara membuat gas mulia disebut juga dengan gas
jarang.
Gas Mulia
|
Reaksi
|
Nama senyawa yang
terbentuk
|
sumber
|
Ar(Argon)
|
Ar(s) +
HF → HArF
|
Argonhidroflourida |
Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah |
Kr(Kripton)
|
Kr(s) +
F2 (s) → KrF2 (s)
|
Kripton flourida
|
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan
Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan
muatan listrik atau sinar X
|
Xe(Xenon) |
Xe(g) +
F2(g) → XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s) Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s) XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq) |
Xenonflourida
Xenon oksida
|
XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan 6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6 |
XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi
dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi
tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat
alkain
|
|||
Rn(Radon) |
Rn(g) + F2(g) → RnF
|
Radon flourida |
Bereaksi secara spontan |
Gas
mulia banyak dipakai sebagai gas pengisi lampu pijar dan neon. Hampir semua gas
mulia berwarna terang jika loncatan bunga api listrik dilewatkan ke dalam
tabung berisi gas mulia. Neon berwarna merah, argon berwarna merah muda,
kripton berwarna putih-biru, dan xenon berwarna biru.
Sumber helium adalah gas alam. Helium memiliki titik
didih paling rendah sehingga banyak dipakai sebagai pendingin. Gas mulia juga
dipakai sebagai pelarut gas oksigen bagi para penyelam dan sebagai udara
atmosfer bagi pesawat ruang angkasa.
Oleh karena tabung yang berisi gas mulia
menghasilkan cahaya berwarna terang jika dilewatkan loncatan bunga api listrik
maka gas mulia banyak digunakan dalam alat penerang. Lampu neon dari gas mulia
banyak digunakan dalam papan reklame. Helium dan nitrogen digunakan sebagai
pengisi bola lampu pijar. Dalam bola lampu, campuran gas tersebut mengkonduksi
panas dari filamen tungsten. Gas mulia juga digunakan dalam sejumlah sinar
laser. Laser dari neonhelium pertama kali dioperasikan sebagai gas laser yang
kontinu. Laser tersebut memancarkan cahaya merah dengan panjang gelombang 632,8
nm.
Argon merupakan gas mulia terbanyak di udara,
diperoleh dengan cara pemanasan udara kering dengan CaC2.
Menurut cara ini, gas O2 dan N2 bereaksi
dengan CaC2 dan menyisakan gas argon. Persamaan kimianya:
Udara + 3CaC2 → CaCN2 + 2CaO +
5C + Ar
Gas argon digunakan sebagai gas penyambung (las)
logam. Dalam sistem pengukuran, kripton digunakan sebagai standar satuan
panjang. Ukuran panjang satu meter didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali
panjang gelombang spektrum garis ungu-merah dari atom kripton.
sifat-sifat
gas mulia
SIFAT FISIS
sifat
fisis adalah sifat-sifat suatu zat yang menyangkut penampilan fisis
Sifat fisis
|
unsur
|
|||||
He
|
Ne
|
Ar
|
Kr
|
Xe
|
Rn
|
|
Nomor
atom
|
2
|
10
|
18
|
36
|
54
|
86
|
Massa
atom relatif
|
4,001
|
20,18
|
39,95
|
83,80
|
131,29
|
(222)
|
Titik
leleh (
![]() |
-272,2
|
-248,7
|
-189,2
|
-156,6
|
-111,29
|
-71,0
|
Titik
didih (
![]() |
-268,9
|
-246,0
|
-185,7
|
-152,3
|
-107,1
|
-61,8
|
Rapatan
pada 25
![]() |
0,147
|
1,207
|
1,400
|
2,155
|
3,520
|
4,400
|
warna
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
Energi
ionisasi(Kj/mol)
|
2373,3
|
2080,6
|
1520,7
|
1350,7
|
1.170,4
|
1.037,0
|
Afinitas
electron(Kj/mol)
|
<0
|
<o
|
<0
|
<0
|
<0
|
<0
|
Jari-jari
atom (
![]() |
0,32
|
0,69
|
0,97
|
1,10
|
1,30
|
1,45
|
Dari table di atas
dapat dilihat bahwa jari-jari atom gas mulia sangat kecil, sedangkan energi
ionisasinya sangat besar,sehingga gas mulia sulit melepaskan electron.
Sementara ,afinitasnya yang rendah menyebabkan gas mulia sangat sulit menerima
electron. Jadi, gas mulia sangat sulit bereaksi. Di alam tidak pernah di
temukan senyawa gas mulia.gas mulia terdapat sebagai monoatomik atau
atom-atomnya berdiri sendiri.
Dari penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa kereaktifan gas mulia sangat rendah. Hal itu
berhubungan dengan konfigurasi elektronnya. Konfigurasi elektron gas mulia
dengan 8 elektron pada kulit terluar (kecuali helium 2 elektron) merupakan
konfigurasi elektron yang paling stabil.
Kestabilan gas mulia
yang sangat tinggi dapat dilihat pada titik didih dan titik lelehnya yang
sangat rendah, sehingga gaya tarik antarpartikel gas mulia sangat kecil.
Perbedaan titik didih dan titik lelehnya juga sangat kecil, hal ini berarti
daya tarik antar partikel dalam fase cair hamper sama dengan daya tarik antara
partikel dalam fase gas.
SIFAT KIMIA
Sifat kimia unsur-unsur golongan gas mulia antara lain sebagai
berikut:
1. Sukar bereaksi (bersifat inert), karena
mempunyai konfigurasi elektron yang stabil.konfigurasi elektron gas mulia
mempunyai 8 elektron pada kulit terluar ,kecuali helium mempunyai 2 elektron
pada kulit terluar. Hal itu berarti gas mulia sukar melepas elektron dan
mempunyai kecenderungan yang kecil untuk menangkap elektron. Oleh karena itu ,
kereaktifan gas mulia sangat rendah.
2. Senyawa gas mulia hasil sentesis
mempunyai bilangan oksida (biloks) yang berbeda-beda. Senyawa gas mulia yang
berhasil dibuat antara lain senyawa dari xenon,kripto, dan radon. Minsalnya,
molekul KrF2 dan XeF2
mempunyai biloks +2, molekul KrF4 mempunyai biloks +4, XeF6 mempunyai
biloks +8 dan molekul NaHXeO4 mempunyai biloks +8.
Tabel sifat kimia masing – masing unsur golongan gas mulia
|
Cara pembuatan gas mulia
a.
Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat
dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat
rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan
dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas
helium terpisah dari gas alam.
Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon
(Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil.
Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan
gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair,
udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada
kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas
nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik
didih gas oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses
pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk
menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen,
dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian
99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul
dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan
xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi
utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan
terpisah.
Semua unsur gas mulia
terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop
radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom
radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan 88Ra226
→ 86Rn222 + 2He4
Di tahun 1962,para ahli masih yakin
bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada
bernama Neli Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas
mulia dan unsur lain yaitu XePtF6.
Kegunaan gas mulia
Helium
·
Sebagai pengisi Balon udara karena helium merupakan zat yang
ringan dan tidak muadah terbakar. Pada awalnya pengisi balon udara adalah
Hidrogen. Walaupun sama-sama ringan ternyata Hidrogen sangat mudah terbakar.
- Sebagai campuran oksigen dalam tabung penyelam karena dalam tekanan tinggi helium tidak larut dalam darah. Bila menggunakan udara biasa yang mengandung Nitrogen maka saat menyelam tekanan menjadi tinggi dan Nitrogen menjadi larut dalam darah. Saat penyelam kembali ke permukaan tekanan menjadi lebih rendah menyebabkan kelarutan Nitrogen dalam darah berkurang dan keluar dari dalam darah. Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan berbahaya.
- Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat redah.
Neon
·
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon.
·
Neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indikator
tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise
·
Neon cair merupakan zat pendingin pada refrigenerator untuk
temperatur rendah.
·
Neon juga dapat digunakan untuk memberi tanda pada pesawat terbang
karena sinarnya dapat menembus kabut.
Argon
- Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel.
- Argon juga digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar karena dalam suhu tinggi Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu/wolfram sehingga kawat lampu tidak cepat putus.
Kripton
- Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah.
- Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
Xenon
- Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu pijar untuk bakterisida (pembunuh bakteri).
- Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.
Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena
bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa,
Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias
diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon
Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur yang
terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan
sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifatnya yang stabil.
Yang tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar),
krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat – sifat dari gas mulia yaitu
Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah (He ke Rn) semakin
besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi dari atas
ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar
semakin lemah. Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga
hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan
kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak kegunaan,
seperti helium yang dapat digunakan untuk mengisi balon udara dan radon yang
digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat radioaktif.
Di alam, gas mulia berada dalam
bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas
mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian adalah radon
yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.
saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tantang “GAS MULIA” ini, untuk dapat lebih baik
dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi
dariberbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda
akan dapat lebih baikdari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami
sampaika semoga dapat bermanfaat bagipembaca sekalian. Terimakasih Wassallam
Komentar
Posting Komentar